Hi World!
19/05/2021
Assalamualaikum… Namaku Nusaibah. Izinkan aku menceritakan sedikit kondisi kesehatan ku. Jadi, Aku lahir tanggal 21 Februari 2021. Selama Aku di kandungan, dokter selalu mengatakan kondisiku sehat tanpa masalah apapun. Tapi ternyata, setelah lahir normal di bidan kondisiku kelilit dan ketuban keruh. Selain itu ada beberapa kelainan fisik dalam tubuhku. Kaki kanan ku pengkor (CTEV), langit-langit mulut ku tinggi (mungkin bisa dibilang juga celah langit-langit, macam sumbing langit-langit), dan tangan-kaki ku kaku.
Dua hari setelah melahirkan ibu dan ayah langsung membawaku ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisiku. Alhamdulillah semua perawatan dan rujukan sudah dilalui oleh ibu dan ayah sesuai saran dokter selama 2 bulan, pemeriksaanku dimulai dari dokter spesialis anak, dan dari sini semua rujukan dilakukan. Dari terapi kaki pengkor dengan memasang gips selama 1,5 bulan di spesialis orthopedi, terapi reflek menghisap di fisioterapi, terapi tangan-kaki ku yang kaku, dan menanyakan kondisi langit-langit tingginya.
Terakhir dokter anak menyarankan aku untuk
pemeriksaan jantung (Echo), USG abdomen, dan USG kepala dikarenakan dokter
curiga ada kelainan pada diriku. Tapi Alhamdulilla hasil dari pemeriksaannya
kata dokter tidak ada masalah. Jantungku saja yang belum tertutup katupnya,
tapi kata dokter 90% kasusu akan ketutup dengan sendirinya kok.
Seiring perkembangan dan pertumbuhanku diumur 2 bulan gejalaku mulai terlihat, badanku terlihat kurus, berat badanku susah naik bahkan selalu diluar kurva perkembangan yang artinya gizi buruk. Aku pun susah untuk minum, padahal sudah menggunakan dot.
Hanya sedikit minum saja aku sudah
capek dan tertidur, malah terkadang aku tersedak hingga sesekali aku muntah
setelah minum. Karena kekhawatiran ibuku, ia membawaku ke spesialis dokter anak
sekaligus konselor laktasi. Ternyata dokter mengatakan banyak masalah yang
serius yang harus diselesaikan, dan harus diselesaikan dengan berbagai tim
dokter. Akhirnya dokter merujukku ke RSCM.
Aku kembali menjalani berbagai macam tes, sebab dokter mendiagnosa ku tersangka sindrom. Dimulai dari pengambilan darah untuk pengecekan mineral tubuhku, pengambilan darah untuk pengecekan kromosom, dan pasang selang melalui hidung karena aku sulit minum.
Dokter juga memintaku
untuk cek RFL (dokter memasukkan kamera kecil melalui hidungku) cek untuk
melihat apakah Aku benar ada laringomalacia atau tidak. Hasilnya Aku mengidap
laringomalacia tipe 1. Semenjak hari itu Aku tidak boleh minum melalui mulut
dan selang minumnya dipindah ke mulut. Sebab dokter bilang kalau umur ku belum
9 bulan Aku bernafas sepenuhnya melalui hidung, jadi supaya nafas ku tidak
terganggu oleh selang kecil yang ada di hidung mungilku.
Alhamdulillah, dua bulan setelah Aku menjalani rawat jalan
banyak perkembangan baik. Berat badanku meningkat dari gizi buruk menjadi gizi
kurang dan hasil kromosom menunjukkan Aku baik-baik saja. Tidak nampak kelainan
pada diriku. Tapi dokter menyarankan aku untuk pemeriksaan yang lebih detail
tentang kromosomku. Supaya Aku tau apa penyakitku dan tindakan apa yang harus
dilakukan selanjutnya. Itu artinya sampel darahku harus dikirim ke Jerman untuk
di periksa.
Jadi sekarang aku masih pakai selang di mulut sampai gak tau
kapan. Katanya sih sampai aku pandai minum. Kemarin aku pun coba pakai sepatu
lagi, tapi gak nyaman. Akhirnya aku menangis tak henti-henti sampai proses
makan ku pun terganggu. Ibu pun melepas sepatu ku pada akhirnya. Pemerikasaan
ku masih terus berlanjut nih. Doain aku ya ami dan amah… Semoga aku, ibu, dan
ayah ku selalu dikuatkan oleh Allah untuk melalui ini semua, kikikikiki.
Cerita ini ditulis oleh Ayah Ibu untuk galang
dana cek kromosom via yayasan awalnya. Qadarullah, keluarga ada yang membantu.
Jadi lebih baik disimpan sebagai gambaran besar yang dialami Nusaibah dibulan-bulan awal kelahirannya :)
Posting Komentar