Belajar Bersyukur ep 3

Daftar Isi

 04/01/2022

 


Bismillahirrahmanirrahim… Mungkin kali ini bukan saja belajar bersyukur, tapi juga belajar sabar. Ketika diri masih tidak sabaran menunggu kapan Nusaibah bisa lepas selang, kapan laringomalasianya sembuh, kapan Nusaibah bisa mulai makan lewat mulut… Disaat itu pula aku dipertemukan dengan anak-anak yang secara tidak langsung menyampaikan padaku untuk bersabar.

 Di ruang tunggu fisioterapi aku bertemu dengan seorang anak bernama Nayra dan Ezra. Keduanya CP (Cerebal Palsy). Nayra sedang terapi berdiri. Kami bertemu saat aku sedang menunggu dan Nayra sedang menunggu dijemput ayahnya. Mendengar suara nafas Nusaibah ibunya langsung bercerita kalau Nayra dulu juga seperti Nusaibah. Dan ketika tes kemampuan menelan terlihat amandelnya membesar, katanya anak CP memang amandelnya membesar, dokter memutuskan untuk mengambil amandelnya. Alhamdulillah ketika sudah diambil amandelnya suaranya berkurang. Nayra operasi amandel ketika umur empat tahun. Sampai sekarang Nayra masih pakai selang. Ibunya bilang kalau laringnya masih proses penguatan sampai sekarang.

Seketika tersentil juga aku mendengarnya. Aku yang tidak sabaran menanti kapan Nusaibah bisa lepas selang. Mengutuk-ngutuk kenapa masih collapse laringnya. Hey! Nayra masih pakai selang juga kok, sabar menunggu laringnya kuat. No problem Hami. Laringnya Nusaibah masih collapse. Sabar, ikhtiarkan yang terbaik.

 Masih ditempat yang sama ada Ezra datang. Kami berdua masuk berbarengan. Beda terapis. Ezra berumur lebih tua dibanding Nusaibah. Karena ketika aku lihat, Ezra sedang diterapi berdiri. Sontak ketika aku perhatikan, bentuk kaki Ezra lurus seperti orang balet. Ketika diterapi berdiri, ditekukkan oleh terapis bisa seperti biasa. Tapi kalau sudah, kembali lagi menjadi lurus. Ya Allah… Pelajaran apa lagi ini.

Sabar… Sabar… Allah bersama hamba-Nya yang sabar. Kok lama-lama main ke rumah sakit jadi seseru itu ya. Haha.

Posting Komentar